Dwitamedya
Senin, 10 Februari 2014
Senin, 30 Desember 2013
-
Tuhan emang adil. di dunia ini ngga ada orang yang bener-bener "sempurna".
sekarang gue salah seorang dari beribu orang yang beruntung bisa jadi mahasiswa salah satu Universitas ter"bagus" di Indonesia.
gue bukan seorang jenius, bukan seorang calon pewaris perusahaan manapun -bisa dibilang bukan seorang dengan uang berlebih-, bukan seorang anak dari pejabat apapun, bukan seorang yang punya tampang yang bisa dibanggakan, dan bukan juga seorang yang "famous" alias seorang dengan pergaulan yang luas sehingga kemanapun pergi selalu menjadi pusat perhatian.
gue hanya seorang dengan kemampuan otak yang "biasa saja", hanya seorang anak dari pegawai negeri biasa, hanya seorang yang punya tampang "rata-rata" -tidak jelek dan tidak juga cantik-, hanya seorang "biasa" yang bahkan teman satu angkatan pun ngga semuanya tau siapa dan kayak gimana tampang gue.
well...bisa dibilang gue hanya seorang "biasa" dan juga seorang yang "beruntung". And...gue cukup bahagia dengan semua kenyataan itu.
gue cukup seneng jadi seorang biasa, karna gue ngga harus jaga image kemanapun gue pergi dan gue bisa ngelakuin apapun yang gue suka tanpa harus mikirin pendapat orang-orang mengenai semua tingkah laku gue. Oh...dan gue yakin orang-orang pun ngga akan peduli tentang semua gerak-gerik gue.
gue hanya seorang yang beruntung. diantara banyaknya orang-orang yang gue kenal dan pastinya mereka lebih punya banyak hal yang gue ngga punya -misalnya tampang yang oke, uang berlimpah, dan ketenaran- gue bisa dengan mudahnya -tentunya semua berkat Allah SWT- masuk universitas yang bahkan dulu ngga pernah terbayangkan gue bisa masuk kesitu.
Let me explain. mereka -sebut saja salah satu "geng" di SMA gue dulu- punya tampang oke, orang tua yang tajir, dan eksis pula. banyak anak yang mau banget jadi salah satu diantara mereka. gue akui mereka punya segalanya yang gue ngga punya. kadang gue iri sama apa yang mereka punya, bahkan suatu kali gue juga pernah mikir kenapa Allah itu ngga adil. menurut gue, mereka itu "berisik", otak kosong tapi banyak tingkah dan banyak omong. seakan-akan mereka itu udah punya segalanya di dunia ini. Oh C'mon...semuanya ngga kayak yang lo semua bayangin. untuk apa punya uang banyak tapi otak kosong, uang lo bisa aja dalam sekejap ilang karna kebegoan lo, karna pendeknya jalan pikir lo.
jangan pernah berpikir kalo semua yang lo punya sekarang itu bakal bertahan sampe lo mati nanti. hidup ini kayak roda yang berputar guyss.
gue akui, sekarang lo emang lagi ada di"atas" dan gue ngga malu mengakui kalo gue dan keluarga gue lagi di"bawah". suatu saat lo pasti ngerasain apa yang gue dan keluarga gue rasain.
satu hal yang gue dapet selama ini yang kadang gue lupa untuk lakuin, gue hanya perlu bersyukur dengan apa yang gue dapetin sekarang. Mungkin...apa yang gue dapetin sekarang adalah hal terbaik yang bisa Allah beri buat gue dan keluarga gue. mungkin aja suatu saat gue juga bisa kayak kalian, atau bahkan lebih hebat dari kalian sekarang. Who knows...
sekarang gue salah seorang dari beribu orang yang beruntung bisa jadi mahasiswa salah satu Universitas ter"bagus" di Indonesia.
gue bukan seorang jenius, bukan seorang calon pewaris perusahaan manapun -bisa dibilang bukan seorang dengan uang berlebih-, bukan seorang anak dari pejabat apapun, bukan seorang yang punya tampang yang bisa dibanggakan, dan bukan juga seorang yang "famous" alias seorang dengan pergaulan yang luas sehingga kemanapun pergi selalu menjadi pusat perhatian.
gue hanya seorang dengan kemampuan otak yang "biasa saja", hanya seorang anak dari pegawai negeri biasa, hanya seorang yang punya tampang "rata-rata" -tidak jelek dan tidak juga cantik-, hanya seorang "biasa" yang bahkan teman satu angkatan pun ngga semuanya tau siapa dan kayak gimana tampang gue.
well...bisa dibilang gue hanya seorang "biasa" dan juga seorang yang "beruntung". And...gue cukup bahagia dengan semua kenyataan itu.
gue cukup seneng jadi seorang biasa, karna gue ngga harus jaga image kemanapun gue pergi dan gue bisa ngelakuin apapun yang gue suka tanpa harus mikirin pendapat orang-orang mengenai semua tingkah laku gue. Oh...dan gue yakin orang-orang pun ngga akan peduli tentang semua gerak-gerik gue.
gue hanya seorang yang beruntung. diantara banyaknya orang-orang yang gue kenal dan pastinya mereka lebih punya banyak hal yang gue ngga punya -misalnya tampang yang oke, uang berlimpah, dan ketenaran- gue bisa dengan mudahnya -tentunya semua berkat Allah SWT- masuk universitas yang bahkan dulu ngga pernah terbayangkan gue bisa masuk kesitu.
Let me explain. mereka -sebut saja salah satu "geng" di SMA gue dulu- punya tampang oke, orang tua yang tajir, dan eksis pula. banyak anak yang mau banget jadi salah satu diantara mereka. gue akui mereka punya segalanya yang gue ngga punya. kadang gue iri sama apa yang mereka punya, bahkan suatu kali gue juga pernah mikir kenapa Allah itu ngga adil. menurut gue, mereka itu "berisik", otak kosong tapi banyak tingkah dan banyak omong. seakan-akan mereka itu udah punya segalanya di dunia ini. Oh C'mon...semuanya ngga kayak yang lo semua bayangin. untuk apa punya uang banyak tapi otak kosong, uang lo bisa aja dalam sekejap ilang karna kebegoan lo, karna pendeknya jalan pikir lo.
jangan pernah berpikir kalo semua yang lo punya sekarang itu bakal bertahan sampe lo mati nanti. hidup ini kayak roda yang berputar guyss.
gue akui, sekarang lo emang lagi ada di"atas" dan gue ngga malu mengakui kalo gue dan keluarga gue lagi di"bawah". suatu saat lo pasti ngerasain apa yang gue dan keluarga gue rasain.
satu hal yang gue dapet selama ini yang kadang gue lupa untuk lakuin, gue hanya perlu bersyukur dengan apa yang gue dapetin sekarang. Mungkin...apa yang gue dapetin sekarang adalah hal terbaik yang bisa Allah beri buat gue dan keluarga gue. mungkin aja suatu saat gue juga bisa kayak kalian, atau bahkan lebih hebat dari kalian sekarang. Who knows...
Selasa, 03 September 2013
September 2nd, 2013
This is a proof, we just met each other for one month.
Just say "Hi.." or even smiled when we first meet. Then we try to talk, although for asking her/his name. We try try and try again, fighting our egoism to becoming a family. And now, we have done our first class, our first day, first term in the first year of 4 years later on. Someday we can become what we expect, together we success, together we take all of the winner in the olimpics science, and together we are becoming a pharmacist that can be boast our almamater, Universitas Indonesia. Vivere la Pharmacy!!
Just say "Hi.." or even smiled when we first meet. Then we try to talk, although for asking her/his name. We try try and try again, fighting our egoism to becoming a family. And now, we have done our first class, our first day, first term in the first year of 4 years later on. Someday we can become what we expect, together we success, together we take all of the winner in the olimpics science, and together we are becoming a pharmacist that can be boast our almamater, Universitas Indonesia. Vivere la Pharmacy!!
Senin, 02 September 2013
"They not even know how hard we survive, just respect what we have done and we also give what you deserve..."
Senin, 06 Mei 2013
judulnya: kangen dio
ngga tau, malem ini random bgt. tiba-tiba jadi kangen dio, kangen main uno, kangen my baby azka, kangen ian, kangen ubay, kangen liat berantemnya febi bagus, kangen anehnya hilman, kangen tongopnya ijal, kangen berisiknya ghina kharisma api mega, kangen liat bobonya agus, kangen bully sendy,kangen liat muka kencengnya hendro, kangen imutnya laras,kangen kalemnya ika aat, kangen kuliner bareng rissa, kangen pasangan melly indri, kangen diemnya fuji hilya, kangen muka compongnya zhafran, kangen pasangan jasmine dzaky, kangen poppy isty, kangen fika ida, kangen hamal, kangen ribut ttg suju bareng ian fine, kangen semua ttg dio...........
time flies so fast, right? I hope when we meet again someday, somehow I would like you to be the same as when we met for the first time.
time flies so fast, right? I hope when we meet again someday, somehow I would like you to be the same as when we met for the first time.
Langganan:
Postingan (Atom)